Monday, April 15, 2013

Sepenggal Cerita di Penggalan Pulau

'lemukutan, 4-5 april 2013'
Pengen sharing tentang momen menyenangkan pembuka bulan April kemarin. :)
Jadi tiba-tiba ayah saya ngajakin ke pulau. Ketika bahas-bahas pulau mana yang bakal kita kunjungin, ayah bilang namanya pulau Lemukutan. Dan ketika itu saya baru ngeh, ternyata pulau yang selama ini sering ayah datengin bolak-balik semenjak ayah SMA karna banyak keluarga jauh kami itu ya pulau Lemukutan, nama pulau yang lumayan sering saya dengar dan omongin. hehe.

Rencananya kami pergi berdua aja. Mama ga ikutan pergi, karna ngurus acara kantor jadi ga bisa ijin, adek saya hafis lagi ulangan dan si bakpao bungsu-hanif ga mau ikutan kalau mama saya ga ikut. Sebenarnya kami berencana pergi hari Rabu 3 April, tapi karna ayah ada urusan yang harus diselesaikan, jadi kami baru berangkat kamis subuh.

Hari kamis jam 5 pagi pun kami berangkat. Perjalanan jauh cuma berdua sama ayah ini baru pertama kalinya untuk saya, karna kalau keluar kota atau kemanaa gitu kan pasti rame-rame. Jadi topik pembicaraan kami selama di perjalanan bener-bener macem-macem dan random. Mulai dari ekonomi, pengalaman hidup, keluarga, pekerjaan, bisnis, negara, ketawa ketiwi, pokoknya macam-macam yang membuat perjalanan kami jadi ga kerasa.

a random conversation, and two cups of coffee milk..
Jam 8an sampailah kami ke Teluk Suak. Nah, sharing juga untuk yang mau berwisata ke Lemukutan, kita harus drop dulu di Teluk Suak. Teluk Suak berlokasi di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, kalau dari arah Pontianak, disana kita akan menemukan sebuah gang dengan gerbang klenteng. Masuk kesitu. Di ujung gang udah ada dermaga kecil, banyak motorl air nelayan dan penumpang yang udah siap nganterin kita ke Pulau Lemukutan (15.000), Pulau Randayan (25.000) atau Pulau Penata Besar/Kecil (10.000). Oya, jangan khawatir dengan kendaraan kita, karna ada tempat penitipan kendaraan, biaya-nya 10.000 per hari.

"menatap punggung ayah..." :)
Sebelum naik ke kapal, kita kadang ga bisa langsung naik karna para nelayan dan bapak-bapak kapal di pagi begini lagi sibuk-sibuknya bongkar muat barang-barang. Jadi harus sabar sebentar. Sekedar saran, kalau memang mau ke pulau, bagusnya memang turun pagi-pagi, bukan sore, karna rata-rata motor air berangkat dari sekitar jam 8-10an pagi, jadi kitanya juga ga ketinggalan. Kapal juga ada yang berangkat sore, tapi gelombangnya lebih kuat daripada gelombang pagi. Alhamdulillah ketika saya dan ayah pergi, laut lagi musim-musim 'tenang', jadi insya Allah ga masalah.

dermaga teluk suak

Para Kesatria Sunyi oleh Salim A. Fillah

Untuk mengawali tulisan-tulisan saya selanjutnya di blog ini, berikut merupakan kultweet yang saya ambil dari twitter Ustad @salimafillah,...