Wednesday, April 9, 2014

Para Kesatria Sunyi oleh Salim A. Fillah

Untuk mengawali tulisan-tulisan saya selanjutnya di blog ini, berikut merupakan kultweet yang saya ambil dari twitter Ustad @salimafillah, tentang Kesatria Sunyi, semoga bisa bermanfaat dan membuka pikiran kita. Selamat membaca.

Bismillah.

1) Menjadi Ksatria Sunyi itu berat. Kala diragukan; kala dipertanyakan; kala ditinggalkan, bahkan juga dilawan; oleh saudara sendiri. #ks

2) Mari membayangkan Sayyidina 'Ali; pada hari genting itu, kala beliau melihat Al Hasan & Al Husain pulang dari rumah Khalifah 'Utsman. #ks

3) Ketika mendengar bahwa Dzun Nurain sendiri menyuruh para sahabat muda yang menjagainya pulang; beliau kian gelisah. Firasatnya benar. #ks

4) Sayyidina 'Utsman yang berpuasa; hari itu telah memilih untuk membenarkan mimpinya; berbuka bersama Nabi & 2 pendahulunya di surga. #ks

5) Kekacauan & pengepungan telah berjalan berpuluh hari; maka terbunuhnya Sang Khalifah Dermawan secara zhalim kian memuramkan suasana. #ks

6) Dalam masa pelik itu, gelombang manusia mencari para sahabat utama untuk diba'iat. Runyamnya keadaan membuat mereka semua mengelak. #ks

7) Dalam keadaan terdesak, akhirnya Sayyidina 'Ali menerima bai'at tuk menjadi Khalifah keempat. Beliau tahu, tugasnya akan amat berat. #ks

8) Bayangkan beratnya menjadi 'Ali; kala para insan utama memilih menunda janji-setia padanya dengan alasan kaum muslimin belum sepakat. #ks

9) Merekalah Sa'd, Ibn Umar, Muhammad ibn Maslamah, Hasan ibn Tsabit; padahal nama-nama agung ini amat diharap 'Ali berdiri menopangnya. #ks

10) "Bagaimana kalian mensyaratkan mufakat, padahal muslimin berpencar & kacau?" Tapi mereka melihat fitnah; memilih menumpulkan pedang. #ks

11) Bayangkan beratnya jadi 'Ali; saat cintanya pada 'Utsman diragukan; hanya karena keadaan belum memungkinkan mengqishash pembunuhnya. #ks

Monday, April 15, 2013

Sepenggal Cerita di Penggalan Pulau

'lemukutan, 4-5 april 2013'
Pengen sharing tentang momen menyenangkan pembuka bulan April kemarin. :)
Jadi tiba-tiba ayah saya ngajakin ke pulau. Ketika bahas-bahas pulau mana yang bakal kita kunjungin, ayah bilang namanya pulau Lemukutan. Dan ketika itu saya baru ngeh, ternyata pulau yang selama ini sering ayah datengin bolak-balik semenjak ayah SMA karna banyak keluarga jauh kami itu ya pulau Lemukutan, nama pulau yang lumayan sering saya dengar dan omongin. hehe.

Rencananya kami pergi berdua aja. Mama ga ikutan pergi, karna ngurus acara kantor jadi ga bisa ijin, adek saya hafis lagi ulangan dan si bakpao bungsu-hanif ga mau ikutan kalau mama saya ga ikut. Sebenarnya kami berencana pergi hari Rabu 3 April, tapi karna ayah ada urusan yang harus diselesaikan, jadi kami baru berangkat kamis subuh.

Hari kamis jam 5 pagi pun kami berangkat. Perjalanan jauh cuma berdua sama ayah ini baru pertama kalinya untuk saya, karna kalau keluar kota atau kemanaa gitu kan pasti rame-rame. Jadi topik pembicaraan kami selama di perjalanan bener-bener macem-macem dan random. Mulai dari ekonomi, pengalaman hidup, keluarga, pekerjaan, bisnis, negara, ketawa ketiwi, pokoknya macam-macam yang membuat perjalanan kami jadi ga kerasa.

a random conversation, and two cups of coffee milk..
Jam 8an sampailah kami ke Teluk Suak. Nah, sharing juga untuk yang mau berwisata ke Lemukutan, kita harus drop dulu di Teluk Suak. Teluk Suak berlokasi di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, kalau dari arah Pontianak, disana kita akan menemukan sebuah gang dengan gerbang klenteng. Masuk kesitu. Di ujung gang udah ada dermaga kecil, banyak motorl air nelayan dan penumpang yang udah siap nganterin kita ke Pulau Lemukutan (15.000), Pulau Randayan (25.000) atau Pulau Penata Besar/Kecil (10.000). Oya, jangan khawatir dengan kendaraan kita, karna ada tempat penitipan kendaraan, biaya-nya 10.000 per hari.

"menatap punggung ayah..." :)
Sebelum naik ke kapal, kita kadang ga bisa langsung naik karna para nelayan dan bapak-bapak kapal di pagi begini lagi sibuk-sibuknya bongkar muat barang-barang. Jadi harus sabar sebentar. Sekedar saran, kalau memang mau ke pulau, bagusnya memang turun pagi-pagi, bukan sore, karna rata-rata motor air berangkat dari sekitar jam 8-10an pagi, jadi kitanya juga ga ketinggalan. Kapal juga ada yang berangkat sore, tapi gelombangnya lebih kuat daripada gelombang pagi. Alhamdulillah ketika saya dan ayah pergi, laut lagi musim-musim 'tenang', jadi insya Allah ga masalah.

dermaga teluk suak

Friday, March 22, 2013

Nasihat Utsman bin Affan



Tidak ada bantahan lagi bahwa Rasulullah SAW yang begitu mulia dikelilingi pula oleh para sahabat dan pengikut yang juga sangat luar biasa. Di antara sahabat-sahabat beliau, ada 4 sahabat yang masing-masing sangat beliau cintai dan memiliki keistimewaan masing-masing. Mereka adalah para Khulafaurrasyidin. 

Abu Bakar AS, sahabat kesayangan Rasulullah yang membenarkan kenabian Rasul di kala seluruh orang mencemooh beliau, teman seperjalanan hijrah Rasulullah dan tak ragu untuk berkorban, seseorang yang tenang dan bijaksana. 
Kemudian ada Umar bin Khattab, sahabat yang tegas lagi tanggap, semua orang segan terhadapnya, bahkan syaithan pun takut hingga mencari jalan lain ketika bertemu Umar, Khalifah yang zuhud nan peduli ummat melebihi kepeduliannya terhadap diri sendiri. 
Yang ketiga adalah Utsman bin Affan, sahabat yang pemalu nan syahdu. Mendermakan hartanya hanya untuk kepentingan umat Islam. Sang dzun nurain, sahabat sekaligus menantu Rasulullah yang lembut. 
Dan tak lupa si periang dan sahabat penuh ilmu, Ali bin Abi Thalib. Anak pertama yang masuk Islam di jamannya. Sahabat yang rela mengorbankan dirinya di balik selimut sang nabi kala kaum kafir seakan kehilangan akal hendak membunuh Nabi.

Begitulah. Keimanan mereka sudah tak perlu ditanyakan lagi. Merekalah sahabat-sahabat yang dapat kita jadikan panutan, di samping menjadikan Rasulullah tauladan bagi kita. Masing-masing dari mereka memiliki karakter yang kuat dan melekat, yang bisa kita ambil pelajaran.
Ishaq bin Rahawaih mengatakan, “Tidak ada seorang pun sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam orang yang paling baik di muka bumi ini kecuali Abu Bakr, dan tidak ada orang yang lebih baik sepeninggalnya kecuali Umar, dan tidak ada orang yang lebih baik sepeninggalnya kecuali Utsman, serta tidak ada orang yang lebih baik dan lebih mulia sepeninggalnya kecuali Ali.”
Di antara keempat sahabat Rasul, besar perhatian saya tertuju pada Saydina Utsman bin Affan. Tanpa mengurangi kecintaan dan kekaguman saya pada ketiga sahabat Rasul lainnya, saya pribadi sangat menyenangi sosok Utsman bin Affan. Awal mula rasa cinta itu datang sebenarnya juga tidak lepas pada keaktifan saya pada rohis SMA, pada saat kami kumpul bersama, tak jarang kita membicarakan sosok sahabat yang kita kagumi. Teman saya yang tergabung dalam Ikarisda saat itu masing-masing ada yang jatuh cinta pada Saydina Abu Bakar, ada yang kagum pada Umar, dan menyenangi Ali bin Abi Thalib. Dan tak tau juga darimana awalnya, Utsman bin Affan menjadi pilihan saya saat itu. Saya mulai membaca biografi beliau, dan memperhatikan apa-apa yang menjadi keistimewaan beliau serta karakter beliau. Bahkan, ketika Uni Isti, salah satu mentor komunitas kami menyuruh kami membuat proposal impian, saya menuliskan bahwa saya ingin bermimpi bertemu Rasulullah, yang di samping beliau juga berdiri Utsman bin Affan, saking saat itu saya dan teman-teman sedang di puncak kekaguman membaca siroh Rasul dan sahabat. hehe, aamiin :')

Pada kesempatan ini, saya ingin share sedikit dari banyak hal mengenai Utsman bin Affan, serta nasihat-nasihat beliau. Saya mendapatkan dari berbagai sumber, semoga berkenan :)

**********

Monday, February 25, 2013

Agar Dirimu Bahagia, Wahai Wanita..

Hari ini saya menemukan dan membaca Nasihat Untuk Wanita dari Dr. Aidh Al-Qarni, penulis buku Internasional Best Seller, "La Tahzan", dan puluhan karya lainnya. Kita memang bukan wanita yang sempurna, malahan tak akan pernah jadi sempurna. Saya pun rasanya malu saat membaca nasihat ini, tapi kembali lagi  rasanya tak  ada salahnya kita sama-sama mencari motivasi untuk terus belajar dan mencoba menjadi wanita terbaik bagi Tuhan kita, dan moga setelah membaca ini, kita bisa mengambil pelajaran dan menjadi seorang wanita yang bahagia.  Yuk disimak :)

nasihat untuk wanita

"Kepada setiap muslimah yang rela Allah swt sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasulnya. 

Kepada setiap pendidik yang berjihad di jalan Allah dengan untaian kalimahnya, menjaga norma-norma nya dan menyucikan jiwanya.

Kepada wanita yang bimbang dan bersedih, berbahagialah dengan dekatnya kemudahan, datangnya pertolongan Allah swt serta janji pahala yang besar dan terhapus segala dosa.

Wednesday, February 13, 2013

Hidup Tak Mengenal Siaran Tunda

Beberapa hari lalu saya mendapatkan taujih yang sangat membekas dari seorang saudara yang ngebacain salah satu bab dalam buku "Hidup Tak Mengenal Siaran Tunda" , karya Ahmad Zairofi AM. Gak tau kenapa saya suka tiap rangkaian kata-katanya, dan sangat ngena dengan saya saat ini. Inilah petikan bab awal dari buku tersebut, moga juga dapat menginspirasi :)


HIDUP TAK MENGENAL  SIARAN  TUNDA

Setiap potongan waktu adalah momentum. Setiap penggal masa adalah kesempatan. Masing-masing punya fungsi dan karakternya. Hari Senin ini bukan hari Senin kemarin, meski namanya sama. Jum'at ini juga bukan Jum'at kemarin. Meski sama-sama Jum'at.

Potongan-potongan waktu itu tak semata cukup dipahami sebagai kumpulan menit atau jam, saat kita menyelesaikan kerja, menyempatkan tidur, istirahat, berolahraga, beribadah, bercengkrama dengan keluarga, bepergian atau melakukan kegiatan lainnya. Tak cukup hanya itu. Sepotong waktu adalah momentum. Semacam pelontar, yang bisa melontarkan diri ke puncak sukses, atau sebaliknya menjungkalkan kita ke jurang kegagalan.

Maka momentum hidup tak saja saat orang merayakan ulang tahunnya. Atau saat datang hari raya. Atau saat usianya telah menginjak dewasa. Atau saat baru saja lulus sekolahnya, kuliahnya. Atau saat perkawinannya telah berusia setengah abad. Itu semua bisa jadi momentum. Tapi hidup jauh lebih kaya. Ada berjuta momentum, jauh lebih banyak dari sekedar saat-saat datangnya momen perayaan seperti itu.

Pagi yang menyapa dalam hangatnya adalah momentum. Saat kita memulai hari baru. Adakah ini kita isi dengan kebajikan, ataukah dengan kekerdilan? Siang yang terik adalah momentum. Saat tepat kita mendinginkan diri kita melalui ibadah siang. Ada jeda untuk mengisi ulang spirit. Saat petang menjelang adalah momentum. Ketika kita mencoba mengakhiri penat. Bertanya kita pada jiwa, adakah hari ini kita telah berkarya? Malam yang sunyi adalah momentum. Saat kita menunduk dalam diam. Bertanya kita pada batin yang jujur, adakah hari ini telah kita lewati tangga-tangga menuju kebaikan hidup?

Thursday, January 24, 2013

Sejuta Cinta Neang Abah..

Entah kenapa, rabu siang kemarin saya ngantuuk banget. Saya udah jarang tidur siang, karna kesibukan di luar dan biasanya emang waktunya mepet aja untuk sempetin tidur.
Tapi karna saya lagi uas dan uasnya hampir selalu selesai jam 10an, pulang itu kalau gak ada rapat saya kebanyakannya ada di rumah, jadi dari jam 1 kemarin saya sempetin untuk tidur. Dan tau apa mimpi saya siang itu? Saya mimpiin neang abah. Jelas banget.

Saya mimpi ketemu neang abah. Neang ngajak saya naik motor, goncengan berdua.
Saya bilang ke beliau, "Neang abah jangan bawa motor dulu, kan neang lagi sakit..." sembari saya megang tangan beliau dan saya bisa merasakan panas badan beliau. Tapi neang tetap pengen naik motor sama saya. Tanpa pikir panjang lagi, saya naik ke belakang boncengan motor. Neang abah ajak saya keliling jalan, gak jelas memang kami kemana, tapi saya dan neang sangat ngenikmatin kebersamaan kami itu. Bahkan, saya ingat betul, di mimpi itu saya melukin neang erat-erat dari belakang, saya sandarin kepala saya di badan neang, seakan gak mau neang pergi atau jauh dari saya lagi. Ya, saya kangen dibonceng neang, yang dulunya setiap hari selalu nganterin saya, kemanapun saya pergi. :')

Sampai akhirnya neang ngeberentiin motornya di depan gang kami. Saat itu neang turun dari motor. Disitu neang megangin dadanya, seperti nahan sakit. Saya panik, nangis megang-megangin neang abah. Saya menangis dan menangis, tanpa tau harus ngelakuin apa.

Dan begitulah mimpi itu berakhir.
Bangun-bangun saya lihat sudah hampir jam 3, dan saya bangun dengan banjir air mata. Saya menangis, rindu ini ternyata besar. Teringat kembali momen-momen bersama neang, Karena, neang itu bukan sekedar kakek buat saya. Bukan. Di hati saya neang lebih dari itu. Ingin sekali saya sedikit berbagi kisah tentang orang luar biasa ini, seorang kakek, yang biasa saya panggil 'neang abah'. :')

Potret neang abah, di foto keluarga terakhir bersama beliau..

***

Saya adalah anak sekaligus cucu pertama di keluarga sebelah mama, jadi pada waktu itu kelahiran saya cukup membahagiakan banyak orang. Neang abah, saya tau, adalah salah seorang yang paling berbahagia dengan kelahiran saya, cucu pertamanya. Waktu kecil adalah waktu paling indah buat saya bersama neang, saya selalu diajak jalan-jalan, makan-makan, apapun yang bisa buat saya senang, neang pasti lakukan. Apalagi saya sekeluarga tinggal serumah dengan neang, jadi waktu kami benar-benar sering sama-sama.

Ayah dan mama, dua-duanya Alhamdulillah adalah pegawai negeri, sehingga jika keduanya sedang kerja, saya pasti di rumah aja ditemani neang abah atau neang ibu. Neang abah adalah pensiunan pegawai walikota, jadi setelah pensiun, otomatis kehidupan neang hanya seputar rumah. Apapun kami lakukan, dan mainan apapun yang saya inginkan pasti neang abah turuti. Neang abah adalah sosok seorang kakek yang sangat sayang cucu. :)

Saat kami sekeluarga harus pindah sementara ke jogja karna penugasan ayah, saat itu umur saya 5 tahun, dan saya didaftarkan TK disana. Hafis, adek saya, berumur 1 tahun saat itu. Di awal saya masuk tk, neang abahlah yang semangat nganterin saya. Kami jalan kaki waktu itu, karna jarak antara rumah kontrakan dan TK yang memang tidak terlalu jauh. Sebelum ke sekolah, kami pasti mampir dulu ke warung gudeg, mengisi kotak bekal saya dengan nasi panas dan gudeg kering yang super enak, kesukaan saya waktu itu.
Sore hari di jogja, kami juga punya kebiasaan seru. Jaman itu lagi booming-boomingnya film kera sakti kan? Nah, sambil nungguin kera sakti mulai, neang abah suka ngajakin saya dan hafis main ke tk di sore hari. Saat sore pastinya TK gak ada siapa-siapa, jadi saya selalu puas main disana, tanpa harus rebutan sama teman-teman saya. Dengan sibuknya gendongin si hafis yang masih kecil, neang juga sibuk ngawasin saya, yang saat kecil memang agak aktif main dan tomboy kesana-kesini.

Banyak banget momen di jogja, mulai dari kesasar bareng neang, digendong keliling kebun binatang, dan perhatian-perhatian neang sebagai seorang kakek ke cucunya.

Balik ke Pontianak saat saya selesai tk, didaftarkan orang tua di min teladan. Hampir setiap hari, yang mengantar jemput saya ya neang abah itu. Pun ketika saya awal masuk MTs negeri 1, walau dekat tetap neang abah yang anter jemput. Cuma bedanya di smp neang udah termasuk jarang juga antar jemput saya, karna waktu itu sayanya lebih suka naik sepeda atau jalan kaki. Makanya, fokus utama perhatian neang bukan ke saya lagi, tapi udah ke hafis. Tapi walau begitu, kemanapun saya mau pergi, kemanapun sekali lagi, kalau saya minta neang anterin neang gak pernah sama sekali nolak atau keberatan. Bahkan seringkali neang yang nanyain saya saking sayangnya. :')
Dianterin ke tempat kegiatan, ekskul, jalan-jalan, beli barang, tempat teman, kemanapun.

Neanglah yang ngajarin saya make motor. Kelas 6 SD, saya udah neang ajarin. Termasuk awal memang untuk ukuran anak-anak, apalagi untuk anak cewek kayak saya, dan memang sempat gak dibolehin sama mama, tapi tetap saya dan neang abah gak peduli. hehe. Neang ngajarin saya naik motor di gor pangsuma, setiap sore waktu itu kami rutin kesana. Saya diajarin dengan sabar, Alhamdulillah tanpa pernah jatuh. Dan gak lama dari situ, saya udah sangat lancar make motor, bahkan udah berani goncengin orang. :)

Neang abah itu sangaat perhatian dengan cucu. Sebagai contoh, dulu awal-awal pas hafis masuk SD emang lumayan susah, hafis suka nangis, dan sempat 2x ganti sekolah di kelas 1. Neang jugalah yang ikut nungguin hafis tanpa pulang, nungguin di sekolah. Dan ketika hafis gak bisa jajan sembarangan waktu kelas 3-4 sd, neang yang tiap hari beliin dan bawain roti pas jam istirahat sekolah. TIAP HARI. Neang ngelakuinnya dengan ikhlas, hanya untuk cucunya. Begitu juga saat hanif, adek saya yang paling kecil masuk TK di tahun 2010, neang juga yang nungguin di sekolah, tanpa pulang karna waktu itu hanif gak mau sekolah kalau gak ditungguin, hanif ditungguin hingga 6 bulan, sebelum akhirnya neang sakit, dan 6 bulan setelahnya meninggal dunia, belum sempat ngeliat hanif sampai selesai TK.. :')

Momen-momen sama neang masih saya saya ingat sampai sekarang, bahkan yang kecil sekalipun ternyata sangat spesial, ketika neang udah gak ada. Neang itu paling suka dipijit dan diinjak badannya sama cucu-cucunya, paling suka dipotongin kukunya dan minta cukurin janggutnya sama saya. Neang paling suka nonton tinju di tv, paling suka nambahin uang jajan kami padahal kami udah dikasi sama mama-ayah, paling suka nyinyirin band atau penyanyi jaman sekarang, paling suka kepo kalau misalnya ada kejadian apa gitu di jalan, pasti suka berenti dan liatin dulu. hehe. :")

Neang itu paling suka buatin nasi goreng buat kami. Nasi goreng neang sangat khas rasanya, saya sama hafis yang paling suka request minta bikinin. Neang masih sempat bikinin saya nasi goreng waktu beliau sakit, nasi goreng terakhir yang neang buat buat saya :'

Neang itu orang paling rajin sedunia. Apapun kerjaan rumah suka dikerjainnya, mulai dari nukang-nukang, masak, gantiin lampu, bikinin meja, gantungan, kaca cermin, nyiram tanaman, apapun. Neang itu kayak serba bisa semuanya. Neang juga rajin beliin kue-kue untuk kita, gorengan lah, buah atau snack, pokoknya yang bisa kita makan. Apalagi kalau ada tamu, biasanya neang udah siap beliin yang bisa dimakan untuk tamu.

Neang itu yang paling suka usil sama cucu-cucunya. Semua dari cucu-cucunya, saya hafis hanif, dan sepupu saya anggi-riska-furqan-dini semuanya udah pernah jadi bahan bulan-bulanan, baik olokan atau diam-diam nyium dan meluk kami. Nah yang ini kami paling 'sebelin', makanya neang juga suka jadi bahan aduan kami ke orang tua kami karna kami digituin tiba-tiba. Apa neang tau, malah sekarang itu yang paling anis rindukan dari neang. Ciuman dan pelukan neang ke anis tiba-tiba. :'

Dan saat-saat neang abah sakit adalah salah satu yang terberat buat kami. Gantian kami yang jagain dan ngurus neang, bahkan saat ada acara di singkawang bulan Juli pun saya tolak karena pengen ikut jagain neang. Tiba-tiba kondisi neang abah drop, 2 bulan terakhir hanya bisa di tempat tidur, dan terakhir dilarikan ke rumah sakit. Telfon dari mama di bulan Desember itu, siang hari saat anis masih di sekolah kayak pukulan buat anis. Neang udah gak ada. Cepat-cepat anis pulang tanpa ingat apa-apa lagi selain neang, hanya neang. Dan di rumah, melihat wajah neang pun anis nda sanggup. Ciuman khidmat di tangan neang adalah ciuman terakhir selamanya, tanpa sempat anis cium wajah neang, mereka melarang sebab anis tak berhenti menangis tanpa suara. Maafkan anis, neang, air mata ternyata juga tak sanggup anis tahan..

Ah, terlalu banyak bahkan terlampau banyak jika cerita neang anis ceritain disini. Terlalu banyak air mata yang anis keluarkan saat anis nulisin hal ini, air mata sayang, air mata rindu, air mata bahagia karna punya neang.
Melalui tulisan ini, anis pengen bilang maaf dan makasih sama neang. Mungkin dulu anis ini cucu yang manja, suka ngerepotin neang, suka minta ini sama itu, ternyata saat nda ada neang, semuanya baru kerasa benar-benar berarti. Makasih buat neang abah anis tersayang, yang sangat sangat banyak jasanya di hidup anis sama adek-adek anis, yang udah dengan ikhlas mau ikut ngurusin kami, tanpa pernah sedikitpun kami dengar mengeluh.
Makasih untuk tawanya, candaannya, nyinyir-nyiyirannya, semuanya. Anis berdoa neang ditempatkan di sisi Allah di sebaik-baiknya tempat kembali. Diterangi kuburnya, dimudahkan jalannya. Karena neang orang baik, terlalu baik :')

Dan kelak, semoga kita bisa kembali bertemu, di tempat yang terbaik, hingga anis bisa kembali memeluk neang lagi.
Anis sayang neang. Kami sayang neang. :')


selalu mencintai dan merindukanmu, neang..


Friday, January 18, 2013

Review Kuliner (1) : Chili Tomato~

Malam ini saya mau share tentang tempat kuliner di Pontianak yang baru saja saya dan teman-teman datangin kemarin.
Sebenarnya, saya dan temen baik saya di kampus, si cumiAnna suka jalan jajan makan berdua saja, ke tempat-tempat kuliner yang lagi memang kita pengen makan atau tempat-tempat makan yang bikin kita penasaran buat datangin. Sampai pada akhirnya banyak teman-teman kampus yang juga jadi pengen ikutan kita kulineran. Wah kita sih suka-suka aja, makin rame makin asik~ hehe.

Jadi hari kamis kemarin, saya, Ana, Utin, Anggi sama Tami pergi ke Chili Tomato. Nah saya sama Ana itu penasaran sama Resto yang katanya khas Itali ini, karna banyak teman kami yang bilang kalau makanan disana tuh enak-enak. Akhirnya kami tergoda juga buat pergi kesana.
Kami ngumpul di kampus dulu jam 11 trus sampai disana jam setengah 1. Saya ceritain dikit ya tentang suasana di resto ini.

Kesan awal saya saat masuk sih tempatnya asik, tidak terlalu besar tapi tidak sumpek juga, gaya resto ala ala western lekat banget di resto satu ini. Kalau teman-teman pernah nonton reality show kuliner punya Inggris atau Amerika kayak 'Kitchen Nightmare' dan sejenisnya pasti dapat gambaran. Pelayannya menyambut kami dengan ramah dan kami langsung dilayanin baik. Di dinding resto dipenuhi wallpaper view pemandangan eropa, kayak pegunungan, menara eiffel, dan lainnya.

Penikmat makanan itali kayaknya boleh deh sekali-sekali mampir kesini karna memang menunya hampir semua berbau Italia. Menu makanannya ada beberapa jenis, Soup (chicken, beef, corn, etc), Appetizer (fruit salad, etc), Main Course (pasta dengan berbagai sausnya, steak, tuna,etc) Dessert, Snack (tachoz, nachoz, fried potatoes, etc) pancake and waffles, dan lainnya. Minumannya juga ada yang ice blended, juice, mocktail dan semacam itu. Yang menarik dari mocktail itu kalau menurut saya adalah dari namanya, ada yang monas mocktail, eiffel mocktail, pisa mocktail, dan lainnya.

Nah, saya sendiri mesen pasta with bolognese sauce sama minumnya ice chocolate mint (setelah kegalauan yang cukup lama dalam memilih menu, soalnya jadi pengen coba semuaa.. hehe.. )

ice chocolate mint (yang super duper enak), fruit salad, dan pasta with bolognese sauce
Lalu main course ana sama tami juga sama kayak saya, bedanya ana minumnya ice lemon tea, kalau tami dengan pina lisa mocktailnya. Anggi mesen Oglio Olio, semacam original pasta-nya gitu tapi lumayan pedes, sama ice chocolate. Dan gak lupa si Utin yang agak beda sendiri sama kita, mesennya chicken steak.

chicken steak-nya utin wenaak :3 presentasinya aja yang kurang cantik dikit.

Sekitar 15 menitan kemudian pesanan kita datang. Rasa makanan disini lumayan enak juga, untuk lidah orang melayu kayak kita masih cocok lah ya. hehe. Tapi saya pribadi sebenarnya lebih doyan sama makanannya si Anggi, Oglio Olio. Mungkin karna rasanya yang lebih pedas sementara makanan saya gak ada pedas-pedasnya sama sekali. Oya, saya kira makannya bakal cepat abis karena porsinya yang kelihatan sedikit, tapi ternyata si pasta ini padat banget, jadi belum habis semua kita udah kekenyangan.

Soal harga, kalau diliat dari jenis makanannya, Chili Tomato ini termasuk ke range menengah yaitu 20an ribu untuk pasta dan 30an ribu untuk steak. Minumannya juga 15an ribuan. Jadi kalau dirata-ratain, bawa uang 50an ribu boleh kalo seandainya mau makan disini lagi.

Mungkin segitu saja dulu review pertama perjalanan kuliner kami yang terdokumentasi di Chili Tomato. Insya Allah untuk ke depannya mungkin bakal ada review-review kuliner lainnya, di tempat makan- tempat makan yang saya kunjungin. Tapi gak tiap tempat makan saya review-in juga sih, cukup yang pengen saya tulisin aja. hehe. :)

Oke sip deh, terima kasih sudah membaca.
Itadakimasuu~ ^^

(^^)v

Para Kesatria Sunyi oleh Salim A. Fillah

Untuk mengawali tulisan-tulisan saya selanjutnya di blog ini, berikut merupakan kultweet yang saya ambil dari twitter Ustad @salimafillah,...